Assalamualaikum adek2 mahasiswa....selamat datang di blog saya hehe..kali ini saya akan menshare kan contoh proposal pengajuan tugas akhir ya ...harus tetep semnagat ya pantang menyerah proposal ditolak sudah biasa harus selalu di coba yg penting jangan sampe ditolak cintanya aja ya ckckc....
semoga tulisan saya kali ini bermanfaat ya ....
selamat mencoba semoga lancar skripsinya ..
semoga tulisan saya kali ini bermanfaat ya ....
selamat mencoba semoga lancar skripsinya ..
Materi yang akan dibahas dalam
tugas akhir ini adalah rancang bangun Pengukur Kdar Oksigen Pada Pesawat oksimetri
digital berbasis mikrokontroler AT89S51.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Pemilihan Materi
Perkembangan
teknologi elektronika berkembang pesat hingga merambat ke bidang elektronika
medis. Elektronika medis dibuat untuk berbagai macam tujuan, diantaranya monitoring
instrument, diagnostic instrument, therapeutic instrument,
dan assistive devices. Monitoring instrument digunakan untuk
memperoleh informasi rekam medis pasien dan menampilkan data melalui media display.
Salah satu contoh monitoring instrument adalah oksimeter.
Oksimeter merupakan salah satu metode penggunaan alat untuk
memonitor keadaan saturasi oksigen dalam darah (arteri) pasien, untuk membantu
pengkajian fisik pasien, tanpa harus melalui analisa tes darah. Oksimeter
merupakan salah satu alat yang sering digunakan di rumah sakit saat dilakukan
proses pembedahan untuk mengetahui saturasi oksigen dalam darah. Saturasi
adalah persentase dari pada hemoglobin yang mengikat oksigen dibandingkan dengan
jumlah total hemoglobin yang ada di dalam darah (Andrey, 2005). Cara kerja
oksimeter yaitu mengukur intensitas cahaya LED yang dipaparkan di permukaan
kulit jari setelah melewati kulit dan berinteraksi dengan sel darah merah. Alat
ini bertujuan untuk mengukur saturasi oksigen darah dengan observasi absorpsi
gelombang optik yang melewati kulit dan berinteraksi dengan sel darah merah.
Dengan membandingkan absorpsi cahaya, alat tersebut dapat menentukan persentase
Hb yang disaturasi (Srie, 2003).
Oksimeter termasuk alat kategori non-invasive, artinya
oksimeter tidak memerlukan sampel darah yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh. Hal ini sangat penting pada situasi perubahan mendadak kadar oksigen
darah, karena seperti yang kita ketahui bahwa nilai normal saturasi oksigen
hanya berkisar 85%-100%. Jika nilai pengukuran dibawah nilai 85% menandakan
bahwa jaringan tidak mendapatkan oksigen mencukupi sehingga memerlukan tindakan
lanjut. Aplikasi oksimeter sangat banyak diantaranya pada lingkup perawatan di
rumah sakit, lingkungan diagnostik dan di tempat dimana dibutuhkan pengamatan
saturasi oksigen.
Ada beberapa hal yang perlu ditambah dalam alat tersebut
yaitu sistem alarm. Hal ini sangat penting karena berfungsi sebagai indikator
untuk mengingatkan petugas kesehatan jika terjadi penurunan saturasi oksigen
dibawah kadar 80%. Penambahan alarm akan menambah nilai kegunaan oksimeter yang
lebih otomatis dan cepat respon terhadap keselamatan pasien. Dengan menggunakan
rangkaian buzzer yang disambungkan ke mikrokontroler, parameter alarm dapat
diatur dengan baik.
Dengan alasan
keselamatan pasien sebagai prioritas yang paling utama penulis berkeinginan
untuk merancang bangun alat Oksimetri dengan tambahan sistem alarm menggunakan
buzzer yang berfungsi sebagai peringatan kepada petugas dalam tindakan penanganan
pasien yang lebih cepat.
Penulis memberikan
judul pada tugas akhir ini yaitu “Rancang Bangu Pengukur Kadar Oksigen Pada
Pesawat Oksimetri Berbasis AT89S51”
1.2 Pokok Permasalahan
Pokok permaslahan pada penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana
merancang alat oksimeter menggunakan mikrokontroler AT89S51 dengan fungsi dan
kegunaan alat oksimeter yang sesungguhnya.
1.3 BatasanMasalah
Pada tugas akhir ini dibatasi pada permasalahan
sebagai berikut :
a.
Alat yang di rancang dapat menampilkan display
(ukuran 16x2 cm) nilai dari hasil pembacaan alat terhadap pasien secara digital.
b.
Sistem
alarm yang akan berbunyi jika saturasi oksigen dibawah 80 %.
c.
Perancangan
dilakukan dengan menggunakan AT89S51.
2.
Teori Penunjang
Sensor inframerah
Alat oksimeter menggunakan LED merah
dan inframerah bersama-sama dengan fotodetektor untuk mengatur arus di dalam
rangkaian relatif terintegrasi untuk penyerapan cahaya yang melalui jari.
Pengurangan cahaya dapat dilihat seperti Gambar dan dapat dibagi dalam tiga bagian besar :
pengurangan cahaya akibat darah arteri, pengurangan cahaya akibat darah vena,
dan pengurangan darah akibat jaringan. Pengurangan cahaya akibat darah vena
dapat menyebabkan beberapa sinyal akibat perubahan di dalam aliran darah dan
juga perubahan akibat level oksigen darah. Pengurangan cahaya yang disebabkan
aliran darah vena dan jaringan menciptakan suatu sinyal yang relatif stabil dan
sinyal ini disebut dengan komponen DC
Gambar Transmisi
Cahaya melalui Jari Tangan
Konsep Umum Perancangan
Dalam perancangan oksimeter berbasis AT89S51 di butuhkan beberapa
komponen rangkaian sebagai proses untuk menghasilkan keluaran secara digital
melalui display. Dibawah ini merupakan
blok diagram oksimeter berbasis mikrokontroler AT89S51.
Blok Diagram Oksimeter
3.
Metode
Pendekatan
Adapun metodologi pendekatan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah :
a.
Metode
Kepustakaan
Melakukan pengumpulan data yang
berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini dengan cara membaca buku, literatur,
dan tulisan – tulisan lain serta jurnal – jurnal penelitian dari layanan
internet.
b.
Metode
Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung
dengan dosen pembimbing dan
pembimbing PKL di rumah sakit.
c.
Metode
Perancangan dan Simulasi
Melakukan perancangan dengan
menggunakan AT89S51 kemudian melakukan percobaan pemograman.
d.
Metode
Pembuatan dan Pengujian
Membuat alat sesuai dengan fungsi dan kegunaan serta
melakukan pengujian.
4. Sistematika Penulisan
Pembahasan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, setiap bab membahas masalah masing – masing.
a.
Bab
1 Pendahuluan
Bagian ini terdiri dari latar
belakang, tujuan penulisan, pokok permasalahan, batasan masalah, metode
penulisan dan sistematika penulisan.
b.
Bab
2 Teori Dasar
Bagian ini berisi tentang teori dasar yang
berkaitan dengan alat
oksimeter dan parameter
– parameter lainnya.
c.
Bab
3 Perencanaan
Bagian ini berisi tentang penjelasan perancangan oksimeter berbasis AT89S51 kemudian melakukan
uji coba perancangan.
d.
Bab
4 Analisa dan Pengukuran
Bagian ini berisi hasil pengukuran keluaran alat
oksimeter yang telah
difabrikasi dan analisa perbandingan hasi pengukuran.
e.
Bab
5 Kesimpulan
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari
keseluruhan isi tugas akhir ini.
5.
Hasil
Yang Diharapkan
Dengan menambahkan
alarm pada oksimeter dapat meningkatkan penanganan yang lebih cepat oleh
patugas terhadap pasien .
(1)
Guruh
Haryanto,program studi S1. Teknobiomedik Fakultas Sains dan
Teknologi ,surabaya : Universitas
Airlangga
(2)
Rifki Yanuardhi, Duddy
Soegiarto, S.T.,M.T, Anang Sularsa, S.T,M.T..Pulse oximetry .Bandung : Telkom Applied
Science School
(3)
Andrianto, Heri.2008. Pemrogaman Mikrokontroler AVR
ATMEGA16. Bandung :Informatika bandung
(4)
Putra, Andrey Aranta.2006.Rancang Bangun Pulse Oximetry
Digital Bebasis Mikrokontroller.Surabaya: PENS.